Liputan6com, Yogyakarta - Dalam memilih warna foundation, penting untuk menyesuaikannya dengan undertone kulit kamu. Jika kurang tepat, maka foundation pada wajah akan tampak keabuan. Undertone adalah warna dasar kulit yang didapatkan dari gen atau keturunan. Terdapat tiga jenis undertone, yaitu warm, cool, dan neutral.
J 3 Mins Read. Jawaban: Bali, perpaduan antara keindahan pariwisata, fanatisme budaya, dan ritual Hindu yang masih kental. Lombok, mayoritas penduduknya Muslim memiliki pantai-pantai alami yang indah, yang dipadu dengan ketenangannya. Bali didiami oleh penduduk dari suku asli Bali dan Jawa, sedangkan Lombok dihuni oleh suku Sasak.
Sedangkandi Lombok hanya terdapat beberapa area berbelanja saja dan tidak selengkap seperti di Bali. Kelebihan Liburan ke Lombok. Kekurangan Liburan ke Lombok. - Memiliki wisata alam yang sangat indah. - Fasilitas lebih terbatas. - Cocok untuk diving dan senorkeling. - Budget lebih besar. - Cocok untuk yang menyukai suasana tenang.
AntaraBali dan Lombok, Mischa Chandrawinata Pilih Mana?. AKURAT.CO, Keindahan alam Indonesia selalu mendapat tempat tersendiri bagi masyarakat. Bahkan, Kamis, 02 Juni 2022 . About; Contact; Toggle navigation.
TRIBUNNEWSCOM - Ariel NOAH mengatakan akan menjadi arsitek jika dirinya tak bekerja sebagai musisi.. Hal ini diungkapkan oleh Ariel NOAH saat diberi pertanyaan oleh anak Sule, Rizwan Fadilah atau
AlasanKenapa Kamu sebaiknya Pilih Traveling ke Lombok dibandingkan Bali. Keindahan alam Pulau Lombok sejatinya tidak kalah dengan Pulau Bali. Pulau Lombok kini menjadi sorotan publik setelah memenangkan dua penghargaan sekaligus dalam acara World Halal Travel Summit 2015 yang digelar di Abu Dhabi. Dalam acara tersebut, Pulau Lombok di daulat sebagai world best halal destination dan sebagai
Manayang Anda Pilih; Bali atau Lombok? | Blog. Lombok Terguncang Gempa di Bali, Warga Pilih Tidur di Teras. Liburan Akhir Tahun, 11 Potret Selebriti Pilih Pulau Bali. Liburan Akhir Tahun, 11 Potret Selebriti Pilih Pulau Bali. 2.000 Warga Bali Pilih Mengungsi ke Pulau Lombok - Bagian 1.
Balidan Lombok merupakan surga Indonesia yang layak dijadikan destinasi wisata Internasional karena keindahannya. Pulau kecil di Indonesia ini sangatlah cantik dan mempesona. Bali, seperti yang kita tahu merupakan Pulau Dewata yang terkenal dengan perpaduan antara keindahan pariwisata, fanatisme budaya dan ritual Hindu yang masih kental. Sedangkan, Lombok yang sebagian mayoritas penduduknya
Varianyang paling mahal adalah memilih penerbangan - tiket satu arah atau sekali jalan penerbangan bisa seharga $308. Berikut adalah bagan harga tiket rata-rata dan opsi transportasi yang tersedia dari Bali ke Lombok: Tiket Kapal Ferri/cepat - $18 sampai $42. Tiket Bis - $27 sampai $27;
Alurnyabegini, bandara-Kota Mataram- Senggigi.Awalnya saya membayangkan akan banyak travel agent dan penyewaan motor. Akan tetapi, Lombok tak seramai Bali. Ketika sudah hampir mendekati pool damri, akhirnya kami minta diturunkan di tempat agen perjalanan wisata. Rencana awal, kami akan menyewa motor menuju pelabuhan.
dycqc. Jakarta - Sebentar lagi musim liburan pertengahan tahun. Pulau Bali tentu menjadi pilihan utama wisatawan. Eh tapi nanti dulu, sebagian wisatawan malah pergi ke Lombok. Sebenarnya mana yang terbaik, Bali atau Lombok?Bali dan Lombok tentu punya penggemarnya masing-masing. Ada banyak kelebihan Bali dan Lombok, tapi banyak juga kekurangan masing-masing. detikTravel, Selasa 26/5/2015 mencoba menghimpun komparasi atas kedua destinasi favorit Dewata adalah primadona pariwisata Indonesia sejak tahun 1980-an. Malahan Bali seperti identik dengan wajah pariwisata Indonesia. Kuta, Ubud, Sanur dan Nusa Dua adalah destinasi di Bali yang populer sejak lama, wisatawan tumplek blek di turis tidak pernah bosan dengan Bali. Surfer tak pernah lelah membelah ombak di Pantai Kuta, sementara gadis-gadis seksi berbikini berjemur di pantainya. Legian selalu hiruk pikuk di malam hari. Ubud selalu menjadi eskapisme sempurna dengan hawa pegunungan yang segar, teras sawah nan hijau, danau dan pura yang lagi, selalu ada destinasi baru yang muncul di Bali. Dari Nusa Dua dan Jimbaran, wisatawan kini beralih ke aneka pantai-pantai di Uluwatu. Pantai Pandawa baru populer 2 tahun belakangan ini lho!Untuk yang di Ubud, mereka menjelajah terus ke Desa Panglipuran di Bangli, ke utara sampai Pantai Lovina dan ke arah Barat sampai Taman Nasional Bali Barat. Rupanya, Bali belum habis dieksplorasi!"Walaupun lebih ramai dari Lombok, tapi Bali punya fasilitas lengkap dan gampang akses. Banyak tempat hiburan sama event kreatif juga," kata Andi, penggemar Bali, kepada ada sisi negatifnya Bali. Bali overcrowded di beberapa destinasi mainstream. Bali juga terlalu komersil dan mahal. Siap-siap juga macet menuju lokasi wisata populer. Sampah laut yang terbawa arus ke Pantai Kuta, sering merusak keindahan dan beberapa kasus scamming wisatawan, bisa menjadi pengalaman yang memilih Lombok, kebanyakan karena memang sudah jenuh dengan Bali. Bukankah salah satu esensi liburan adalah mencari ketenangan? Maka Lombok pun muncul sebagai jawaban atas Bali yang terlalu pasir putih, ombak keren, nyiur melambai, gunung dan pedesaan, Lombok juga punya kok bukan cuma Bali saja. Malahan turis lebih bisa menikmati suasana indahnya alam dibandingkan Bali. Bahkan Lombok juga punya pantai bernama Kuta dan lebih sepi dari Kuta di Lombok adalah 3 pulau bertetangga yaitu Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Ini adalah destinasi wajib para wisatawan domestik dan mancanegara. Suasananya juara! Ini adalah pulau bebas kendaraan, suasananya asyik dan pesta-pesta menunggu di setiap di pulau utama Lombok ada Pantai Senggigi, Pantai Sekotong dan bahkan Pantai Tangsi alias Pantai Pink karena pasirnya merah muda. Mau gili yang lebih sepi, ada Gili Nanggu. Lombok juga boleh diadu kekayaan budayanya dengan Bali. Coba saja ke Desa Sade, desa adat ini menjadi favorit wisatawan pemburu kain tenun."Aku pilih Lombok, karena masih banyak tempat sepi dan asri yang bisa didatangi. Kalau Bali udah ramai dan terlalu mainstream," kata Rory, traveler penggemar kalau kamu sendiri bagaimana? Pilih liburan ke Bali atau Lombok? Fitraya Ramadhanny/Sri Anindiati Nursastri
Selama ini banyak orang yang menyebut bahwa Pulau Lombok adalah anaknya Pulau Bali. Atau ada ungkapan yang berkembang “ kalau ke Bali, sekalian saja ke Lombok”. Bahkan ada sebuah buku yang judulnya “ Dong ayok ke Lombok, Cuma 30 menit dari Bali”. Kalimat-kalimat tersebut menggambarkan bahwa posisi Pulau Lombok seolah berada di bawah posisi Pulau Bali. Dengan kata lain, selama ini kebanyakan wisatawan menganggap bahwa mengunjungi Pulau Lombok adalah opsi kedua setelah mengunjungi Pulau Bali. Pilih Liburan ke Bali atau Lombok? Alasan Kenapa Kamu sebaiknya Pilih Traveling ke Lombok Keindahan alam Pulau Lombok sejatinya tidak kalah dengan Pulau Bali. Pulau Lombok kini menjadi sorotan publik setelah memenangkan dua penghargaan sekaligus dalam acara World Halal Travel Summit 2015 yang digelar di Abu Dhabi. Dalam acara tersebut, Pulau Lombok di daulat sebagai world best halal destination dan sebagai world best halal honeymoon destination. Penghargaan tersebut menegaskan posisi Pulau Lombok di kalangan wisatawan domestic maupun mancanegara. Dalam event tersebut, Pulau Lombok berhasil mengalahkan destinasi yang sudah sangat popular seperti Malaysia dan Thailand. Pada tahun 2016, lombok juga berhasil mempertahankan gelar Best halal Honeymoon destination, dimana Lembah sembalun keluar sebagai World best halal honeymoon destination 2016. PILIH BALI ATAU LOMBOK? Selain alasan yang kami sebutkan diatas, ada beberapa alasan lain kenapa para traveller sebaiknya memilih jalan-jalan ke Pulau Lombok dibandingkan dengan Pulau Bali. 1. Pulau Lombok memiliki Gunung Rinjani Jika di Bali memiliki Gunung Agung dengan ketinggian mdpl, Pulau Lombok memiliki gunung yang lebih indah yaitu Gunung Rinjani. Gunung Rinjani di Pulau Lombok merupakan salah satu gunung yang sangat populer di kalangan wisatawan domestic maupun mancanegara. Gunung Rinjani merupakan gunung api tertinggi ke-dua di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Jambi. Dengan ketinggian 3726 meter di atas permukaan laut, Gunung Rinjani menyajikan keindahan yang memanjakan mata para pendakinya. Padang savanna yang luas yang menghijau indah di musim hujan dan eksotis kecoklatan di musim kemarau akan menemani langkah para pendaki. Para pendaki juga akan dimanjakan dengan keindahan danau Segara Anak setelah turun dari puncak Gunung Rinjani. Di Danau Segara Anak, para pendaki bisa memancing ikan dan berenang. Dengan pemandangan Gunung Baru Jari di dekat danau, suasana akan menjadi sangat berkesan. Danau Segara Anak menjadi lokasi hunting foto yang tidak boleh dilewatkan jika mendaki Gunung Rinjani. Pilih liburan ke Bali atau Lombok?
detikTravel Community - Dimana ada kemauan, di situ ada jalan. Keinginan cuma satu, jalan-jalan. Lalu sabtu-minggu, berasa macam mimpi, pergilah saya dan seorang kawan lama ke awal kami sebenarnya adalah ke Belitung. Namun, ternyata tiketnya luar biasa mahal karena bertepatan dengan Sail Belitung. Di sisi lain saya juga ingin ke Bali tapi harga tiketnya juga tak mau kalah dengan Belitung. Kembali berburu tiket, akhirnya kami memutuskan untuk ke Makassar. Sudah dua kali mem-booking tiket tapi saya ragu, Makassar memang menarik tapi saya belum kebelet kepingin ke sana. Walhasil, iseng-iseng mencari tiket promo lagi dan kejutan sekali, kami mendapatka promo tiket murah sekali jalan kami dari Jakarta pukul WIB dan tiba di Lombok International Airport LIA pukul WITA. Tujuan kami ke Lombok hanya ingin mengunjungi Gili Trawangan untuk pantai dan senjanya yang menuju Gili Trawangan, kami harus terlebih dahulu menuju Kota Mataram. Dan, untuk menuju ke sana saya menggunakan bus Damri. Menurut kondekturnya, kalau mau ke Senggigi cukup naik bus itu. Di bandara, kami sempat menghampiri konter travel agent untuk bertanya mengenai penginapan di Gili Trawangan, ternyata biayanya cukup tinggi. Kami sempat ketar-ketir juga, apalagi menurut informasi dari seorang teman, di sana tak ada listrik dan ATM. Dengan uang cash seadanya akhirnya kami nekat pergi ke Gili Trawangan. Masa bodoh yang penting ada niat, "Lho." Ternyata sesampainya di Gili Trawangan jangankan ATM, di sana juga tersedia beberapa money changer. Pelajaran moral pertama, re-check lagi informasi yang belum jelas kebenarannya!Sumpah, Bandara International Lombok yang dibangun di Lombok Tengah itu jauhnya minta ampun. Kondektur bus sempat menanyakan tujuan kami. Sambil cengengesan, saya bilang mau ke Senggigi. Ternyata Damri di sana memang hanya menempuh satu rute dengan tujuan akhir Sengigi. Alurnya begini, bandara-Kota Mataram- saya membayangkan akan banyak travel agent dan penyewaan motor. Akan tetapi, Lombok tak seramai Bali. Ketika sudah hampir mendekati pool damri, akhirnya kami minta diturunkan di tempat agen perjalanan wisata. Rencana awal, kami akan menyewa motor menuju pelabuhan. Tapi rencana bisa berubah bukan? Ternyata dari Sengigi ke pelabuhan memakan waktu sekitar 45 menit. Akhirnya kami memilih satu paket, yaitu transport bolak balik ke Senggigi-pelabuhan-Senggigi, penyeberangan bolak balik Gili-Mataram, dan Damri ke bandara. Untuk satu paket ini kami hanya dikenakan biaya per orang. Damri di sini nggak sama dengan Jakarta, kalau sedang tidak ada penumpang, ya tidak jalan. Jadi, harus di booking di Senggigi, saya merasa seperti di luar negeri. Dominasi wisatawan asing, deretan pub dan cafe yang menawarkan western food, siaran channe-channel asing, serta penduduknya yang lebih jago bahasa Inggris ketimbang bahasa Indonesia. Kebetulan, sore itu sedang ada siaran pertandingan rugby, banyak turis berbondong-bondong menuju cafe, kemudian riuh rendah suara membahana di pulau kecil itu. Bukankah di Indonesia suasana tersebut lebih identik dengan pertandingan sepakbola?Untuk mengelilingi pulau kecil ini, saya memilih menyewa sepeda. Harga sewa untuk satu sepeda dikenakan biaya per hari tapi kami mendapatkan sepeda dengan harga per hari. Di Gili Trawangan memang tidak ada kendaraan bermotor. Oya, senja di sana sangat indah. Sambil mengendarai sepeda, terseok-seok melewati jalanan yang didominasi pasir putih, saya menuju Sunset Point. Tempat ini merupakan sisi terbaik di Gili Trawangan untuk menikmati matahari tenggelam. Sunrise dan sunset memang dua hal di awal dan akhir yang meyakinkan saya bahwa selalu ada hari yang luar biasa dalam setelah menikmati makan malam di Pasar Seni, saya sempat nongkrong di cafe yanag berada di pinggir pantai bersama dengan dua orang kenalan. Sayang pukul cafe sudah tutup. Cukup mengherankan karena 90% wisatawan di sini adalah bule. Ternyata pestanya sudah kemarin malam, kind of Party Friday Night. Oya, kalau soal biaya untuk ukuran tempat sebagus ini relatif murah. Peralatan snorkeling bisa disewa dengan harga mulai dari pukul WITA sampai pukul WITA. Kalau nggak mau ke tengah naik kapal, cukup snorkeling di pinggir pantai yang masih jernih. Soal penginapan juga masih terjangkau, saaya mendapat penginapan dengan harga per malam. Kalau bisa extend libur lebih lama, banyak tourism agent menyediakan kapal yang langsung menuju ke Labuan Bajo dengan tujuan Pulau Komodo atau Fery ke Nusa Dua, kejadian menarik saat memarkir sepeda di Pasar Seni. Ketika akan pulang, saya kaget setengah mati karena sepedanya hilang. Panik juga, sampai seorang pedagang minuman dekat parkiran mendekati saya dan bilang sepedanya dibawa sama yang punya. "Oh, ya sudah," batin saya. Lalu saya meneruskan jalan-jalan berjalan kaki dan saya menemukan sepeda itu teronggok masih bersama minuman saya yang berada di keranjangnya. Saat mau pulang, saya bilang ke Mas yang menyewakan, kalau tadi malam sepeda tersebut diambil yang punya. Masnya malah terkejut, saya pun bingung. Sepertinya kepemilikan barang di pulau sekecil itu memang sulit ditandai. Sampai sekarang saya nggak tahu kelanjutan cerita sepeda itu. Pelajaran moral kedua, jagalah barang-barang baik milik sendiri maupun barang pagi, kami sudah stay di pantai untuk mengejar sunrise dan tentu saja mandi. Kami juga sempat mengobrol dengan seorang ibu yang datang jauh-jauh dari suatu daerah di NTB, saya lupa nama daerahnya. Ia menjelaskan, menurut kepercayaan di sana mandi air laut pagi-pagi bisa menghilangkan penyakit. Timbal baliknya, si Ibu menanyai saya. Dan beberapa kali ia menyebut Subhanallah mendengar cerita saya yang baru datang kemarin sore, cuma berdua temen, lalu akan kembali ke Jakarta sore ini. Pelajaran moral ketiga, berceritalah yang perlu saja, jangan terlalu di pelabuhan saya menaiki cidomo menuju terminal, ongkosnya hanya untuk 2 orang. Cidomo merupakan kendaraan khas Lombok yang dijalankan oleh seekor kuda dan hanya muat untuk 2-3 pukul WITA kami sudah kembali berada di Daerah Wisata Senggigi. Sebuah skuter sewaan sudah menanti untuk diajak berkeliling. Tujuan pertama, Pura Ratu Bolong yang terletak di pinggir Pantai Senggigi. Waktu itu sedang ada upacara sehingga hanya bisa foto-foto dari luar. Lanjut tujuan kedua, tentu saja berkeliling Kota Mataram, pastinya tanpa peta dan petunjuk waktu 30 menit saya sudah mampu melampaui Senggigi-Mataram. Menjelang siang, perut kami terasa keroncongan. Keliling-keliling, akhirnya kami menemukan satu resto ayam taliwang. Agak sepi memang tapi dengan keyakinan saya tetap mencoba. Ternyata, "Yummy... sambalnya enak banget."Bagi Anda yang ingin ke Mataram, di daerah ini itu banyak jalan satu arah. Beberapa kali saya bertanya dan entah mengapa penduduk di sana sulit menjelaskan sesuatu. Perlu beberapa kali mengkonfirmasi pada orang berbeda hanya untuk satu pertanyaan. Prediksi saya sih karena kendala bahasa yang sulit dimengerti, "But I enjoy of being lost, so much I mean." Pelajaran moral keempat, kita nggak selalu butuh peta dalam hidup, hanya perlu banyak pulang dari Kota Mataram, kami menyempatkan diri untuk mampir dan foto-foto di bandara Lombok yang lama, lalu ke pusat cinderamata untuk beli oleh-oleh mutiara palsu, kaos khas Lombok, kemudian kembali ke Sengigi mengembalikan skuter. Pukul WITA, Damri yang mengangkut kami sudah siap sedia. Lagi-lagi hanya ada 5 penumpang, 3 orang bule dan sisanya kami. Di perjalanan sempat ketemu serombongan orang, menghadang jalan, sambil teriak-teriak. Terbesit juga jangan-jangan ada kerusuhan. Bule-bulenya malah keliatan kaget banget. Tapi tenang, Indonesia memang kaya akan tradisi. Ternyata itu upacara adat memeriahkan acara macam petir, tiba-tiba dan sangat singkat. Tapi kadang kala singkatnya waktu membuat perjalanan menjadi bermakna. Mungkin karena tipikal saya yang suka spontanitas, "I always enjoy of being somewhere, nothing to do, nothing to think. The joy of enjoying." Bukankah hidup begitu? Cukup dinikmati saja.