memilikijenis tanaman yang beraneka ragam. Salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai obat adalah kelor (Moringa oleifera) yang dikenal sebagai "The Miracle Plant" karena memiliki banyak manfaat pada semua bagian tanamannya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui senyawa yang terkandung pada ekstrak daun Moringa oleifera yang dapat
Jikasuka dengan tumbuhan paku, pilih saka Asparagus plumosus. Ini tanaman sejenis paku yang lebat daunnya menyerupai jarum halus. Potongan batang yang berdaun, ditambah beberapa bunga, lalu digunakan untuk menghias. jengger ayam pun disukai karena memiliki bentuk bunga yang indah dan beraneka ragam. Jengger ayam seringkali ditanam sebagai
tahunan60 mm tumbuhan beraneka ragam Jenis iklim yang sesuai dengan ciri ciri. Tahunan 60 mm tumbuhan beraneka ragam jenis iklim. School State Islamic Institute; Course Title LEARNING 102; Uploaded By DukeFireDugong. Pages 12 This preview shows page 5 - 8 out of 12 pages.
BaruRp 1 KARENA ADA KESIBUKAN LAIN MAKA SEMENTARA THREAD INI CLOSE SAMPAI DENGAN WAKTU YANG TIDAK DITENTUKAN HereWeGrow aquascape #1 Jika berkenan mohon untuk Bintang yah atau di jg boleh #2 Dan pastinya di CTRL +D dulu bos.. (jd kalo butuh tinggal open lagi )#3 Pilih Barangnya, langsung hubungin CP untuk ordernya *Hubungi 08976009631 (RECOMMENDED SMS ) untuk kepastian stock dan harga
20Destinasi Wisata Dekat Malioboro, Catat Ya! 11. Monumen Jogja Kembali. Monumen Jogja Kembali bisa menjadi wadah untuk belajar tentang sejarah, terutama saat Yogyakarta menjadi ibu kota negara. Di sini banyak koleksi barang-barang yang digunakan saat perang, seperti senjata, alat transportasi, peralatan masak, hingga pakaian.
NurFadhilah S November 25, 2021. Talas-talasan termasuk dari famili Araceae yang merupakan tumbuhan penghasil umbi-umbian dengan nilai manfaat tinggi. Dahulu, pemanfaatan talas lebih dominan pada umbi nya saja. Saat ini setiap bagian tanaman, baik umbi, batang, dan daun talas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk.
Secaraumum, tumbuhan pengganggu memiliki bentuk yang beraneka ragam, rimbun dengan pola warna yang beragam. Salah satu jenis tumbuhan pengganggu adalah rumput. Rumput dapat hidup di segala tempat ata
Tanamanyang sering digunakan sebagai tanaman hidroponik biasanya jenis tanaman yang memiliki banyak bunga dan merambat seperti pohon pakis, pohon pitunia, pohon sirih gading, pohon sirih merah, pohon sutra bombay, dll. cocok buat usaha jual bibit tanaman, bisa untuk sayuran daun yang tidak terlalu besar seperti selada dan pakchoy 25 cm x
Indonesiamemang dikenal sebagai negara yang mempunyai beraneka ragam kebudayaan yang hidup berdampingan dengan tentram selam bertahun - tahun. Tak heran jika banyak masyarakat luar sana yang tertarik dan ingin mempelajari kebudayaan Indonesia. Contoh kebudayaan Indonesia yang masih bertahan sampai saat ini adalah : 1. Ngaben
Keberadaankomponen abiotik dalam ekosistem sangat memengaruhi komponen biotik. Misalnya, tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang diperlukan oleh tumbuhan seperti cahaya, air, udara, dan garam-garam mineral. Klad bakteri gram-negatif yang besar dan beraneka ragam ini mencakup fotoautotrof, kemoautotrof, dan
DKtMyO. Connection timed out Error code 522 2023-06-15 094222 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d79dc18196b0b7d β’ Your IP β’ Performance & security by Cloudflare
Uploaded byRISMA 0% found this document useful 0 votes557 views7 pagesCopyrightΒ© Β© All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes557 views7 pagesLatihan Soal Ekosistem Kls 7Uploaded byRISMA Full descriptionJump to Page You are on page 1of 7Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Since a long time ago, Indonesians have already known and utilized medicinal plants to overcome health problems. Tanjungpura University UNTAN was a part of the green open space in Pontianak, where there are green vegetation surroundings, whether plants , stakes, poles, or trees. Some of those plants have the potential to come as a medicinal. This research aimed to find the value of medicinal plantsβ diversity in Tanjungpura University forestry. The advantage of this research will hopefully provide some knowledge about medicinal plant which later can be managed and preserved in Tanjungpura University. This research was conducted in the secondary forest of forestry faculty and Tanjungpura University Arboretum. This research used survey listen double ply technique as the method. Every surveillance partition have a size of 20 x 20 m, consisting of 8 partition on each forest, made up a total of 0,64 Ha. Based on the research findings of medicinal plants in secondary Arboretum forest at seedling levels = 1,03, sapling = 0,88, pole = 0,19, tree = 0,97 while the secondary forest of forestry faculty at the seedling level = 0,79, sapling = 0,58, pole = 0,55, tree = 0, Arboretum, Forest, Medicinal Plants, Species Diversity, Survey Methods. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 825 KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT DI HUTAN KAMPUS UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK The Diversity Of Medical Plants In The Forest Of Universitas Tanjungpura Pontianak Megawati, Wiwik Ekyastuti, Ratna Herawatiningsih Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Jalan Imam Bonjol, Pontianak 78124 E-mail megawatisr23 Abstract Since a long time ago, Indonesians have already known and utilized medicinal plants to overcome health problems. Tanjungpura University UNTAN was a part of the green open space in Pontianak, where there are green vegetation surroundings, whether plants , stakes, poles, or trees. Some of those plants have the potential to come as a medicinal. This research aimed to find the value of medicinal plantsβ diversity in Tanjungpura University forestry. The advantage of this research will hopefully provide some knowledge about medicinal plant which later can be managed and preserved in Tanjungpura University. This research was conducted in the secondary forest of forestry faculty and Tanjungpura University Arboretum. This research used survey listen double ply technique as the method. Every surveillance partition have a size of 20 x 20 m, consisting of 8 partition on each forest, made up a total of 0,64 Ha. Based on the research findings of medicinal plants in secondary Arboretum forest at seedling levels π»ο₯= 1,03, sapling π»ο₯= 0,88, pole π»ο₯= 0,19, tree π»ο₯= 0,97 while the secondary forest of forestry faculty at the seedling level π»ο₯= 0,79, sapling π»ο₯= 0,58, pole π»ο₯= 0,55, tree π»ο₯= 0,86. Keyword Arboretum, Forest, Medicinal Plants, Species Diversity, Survey Methods. PENDAHULUAN Kekayaan alam hutan tropis Indonesia, menyimpan berbagai tumbuhan yang berkhasiat obat. Berdasarkan dari beberapa hasil penelitian, di hutan tropis Indonesia menyimpan potensi tumbuhan obat sebanyak jenis, di antaranya 940 jenis telah dinyatakan berkhasiat obat, dimana sekitar 78 % masih diperoleh melalui pengambilan langsung dari hutan Nugroho, 2010. Sejak dulu bangsa Indonesia telah mengenal dan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat untuk mengatasi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat tersebut bagian tradisi masyarakat yang diwariskan turun-temurun hingga ke generasi sekarang. Penggunaan bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuhan herba untuk mengobati berbagai penyakit sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi bagi masyarakat di Indonesia. Meskipun sempat tergeser oleh adanya modernisasi di bidang kesehatan, tetapi pada kenyataannya obat-obatan herbal tak kalah ampuh untuk mengobati penyakit, bahkan obat-obatan herbal cenderung lebih aman karena sedikit efek sampingnya Mardiana, 2012. Universitas Tanjungpura UNTAN merupakan Universitas Negeri di kota Pontianak. Kampus ini merupakan bagian dari ruang terbuka hijau di kota Pontianak, dimana banyak terdapat vegetasi-vegetasi tumbuhan hijau di JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 826 sekitarnya yang belum diketahui berpotensi sebagai tumbuhan yang berkhasiat obat, baik itu tumbuhan tingkat semai, pancang, tiang maupun pohon. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai keanekaragaman jenis tumbuhan berkhasiat obat di hutan kampus UNTAN, terutama di hutan sekunder fakultas kehutanan dan hutan arboretum UNTAN. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dalam Hutan Sekunder di Fakultas Kehutanan dan Hutan Arboretum UNTAN pada tanggal 1 β 14 September 2019. Bahan dan alat yang digunakan adalah tallysheet, peta lokasi, kompas, GPS, tali rapia, meteran gulung, parang, thermohygrometer, lux meter, kamera, dan buku identifikasi. Peralatan herbarium seperti koran, gunting, alkohol, plastik klip, label. Metode yang di gunakan adalah metode survey. Pengambilan sampel menggunakan teknik petak ganda, sementara peletakan petak contoh dilapangan secara sistematis. Setiap petak pengamatan berukuran 20 x 20 m, terdiri dari 8 petak pada masing-masing hutan sekunder fakultas kehutanan dan hutan arboretum, sehingga luas keseluruhan petak pengamatan adalah 0,64 Ha. Menurut Kusmana 2017 pengukuran pengambilan data vegetasi dilakukan berdasarkan tingkat pertumbuhan yaitu 2x2 semai dan tumbuhan bawah, 5x5 pancang, 10x10 tiang, 20x20 pohon. Gambar 1. Petak Pengamatan di Lokasi Penelitian grid of observation at the research site. Data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari jenis tumbuhan obat yang di identifikasi akar, batang, daun, buah, kulit batang, kulit buah, biji, bunga, umbi, rimpang dan vegetasi keberadaan tumbuhan obat ditemukan dilapangan menggunakan buku kunci identifikasi. Data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu keadaan lokasi, suhu, kelembapan, intensitas cahaya dan literature tentang tumbuhan obat serta penunjang lainnya. Data vegetasi yang terkumpul dianalisi dengan menggunakan rumus sebagai berikut 1. Indeks Nilai Penting INP INP adalah parameter kuantitatif yang dipakai untuk menyatakan tingkat dominansi tingkat penguasaan jenis-jenis dalam suatu komunitas tumbuhan. Rumus yang digunakan menurut Harahap et al, 2015 INP = KR + FR + DR JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 827 untuk tingkat pancang, tiang dan pohon Keterangan K =ππ’πππβ πππππ£πππ’ππ’ππ π πππ’ππ’β πππ‘ππ KR = πππππππ‘ππ π π’ππ‘π’ πππππ πππππππ‘ππ π πππ’ππ’β π πππ πππ Γ 100% F = ππ’πππβ πππ‘ππ πππ‘πππ’πππππ¦π π π’ππ‘π’ πππππ ππ’πππβ π πππ’ππ’β πππ‘ππ FR = πππππ’πππ π π π’ππ‘π’ πππππ πππππ’πππ π π πππ’ππ’β π πππ πππ Γ100% INP = KR + FR untuk tingkat semai 2. Indeks Dominansi Indeks dominasi index of dominance adalah parameter yang menyatakan tingkat terpusatnya dominasi penguasaan spesies dalam suatu komunitas. Penguasaan atau dominasi spesies dalam komunitas bias terpusat pada suatu spesies, beberapa spesies atau pada banyak spesies Indriyanto, 2006. C = ni/N2 Keterangan C = Indeks Dominasi ni = nilai penting tiap spesies ke- i N = total indeks nilai penting 3. Indeks Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman spesies merupakan ciri tingkatan komunitas berdasarkan organisasi biologinya. keanekaragaman jenis dihitung dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner dikutip oleh Indriyanto 2006. Hβ= -β Pi lnPi, dimana Pi = ni/N Keterangan Hβ= Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner ni = Jumlah individu jenis ke-i N = Jumlah individu seluruh jenis Kriteria nilai indeks keanekaragaman Shannon βWiener Hβ adalah sebagai berikut Hβ 3 keanekaragaman tinggi 4. Indeks Kelimpahan Jenis Indeks kelimpahan jenis dipengaruhi oleh keanekaragaaman jenis dan jumlah jenis yang digunakan untuk mengetahui kelimpahan suatu jenis di suatu area atau suatu ukuran contoh tertentu, untuk itu digunakan rumus Soerianegara dan Indrawan, 1978, dikutip oleh Harahap, 2015. e = H log Sβ Keterangan e = kelimpahan jenis H = keanekaragaman jenis S = jumlah dari jenis HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Di Lokasi Penenlitian Berdasarkan hasil inventarisasi di dalam hutan UNTAN Pontianak jumlah jenis tumbuhan berkhasiat obat pada hutan UNTAN adalah 29 jenis dengan 395 individu. Famili ditemukan ada 3 yang mendominasi yaitu, Fabaceae, Lauraceae, Euphorbiaceae. Dapat diketahui bahwa tumbuhan berkhasiat obat yang ditemukan dalam hutan di UNTAN terdapat beberapa habitus yaitu pohon, perdu, liana, dan herba yang di sajikan pada Tabel 1. JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 828 Tabel 1. Jenis Tumbuhan Obat Yang Ditemukan Dalam Hutan Universitas Tanjungpura The Kind Of Herbs Found In Tanjungpura University forest Tumbuhan berkhasiat obat yang mendominasi adalah tumbuhan yang proses pertumbuhannya mudah dan cepat seperti paku uban Nephrolepis biserrata dengan total individu 58, hal ini dikarenakan adanya pengaruh faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman tersebut seperti suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya. Dari hasil pengukuran dalam Hutan Sekunder Fakultas Kehutanan suhu di pagi hari 26,05Β°C dan siang hari 31,5 Β°C , kelembaban udara berkisar diantara 69% - 82,1%, intensitas cahaya berkisar antara 1470 lux -2271 lux, sedangkan pada Hutan Sekunder Arboretum suhu di pagi hari 26,35Β°C dan siang hari 30,9 Β°C , kelembaban udara berkisar diantara 61,65% - 85,05%, intensitas cahaya berkisar antara 1030 lux -2154 lux. Menurut Mukti et al. 2016 tumbuhan paku pada umumnya dapat hidup pada suhu udara 13-27,5Β°C, pH tanah 5-8, kelembaban udara 60-91,5%, serta intensitas cahaya 128,3-3000 lux. Kondisi lingkungan tersebut sangat mendukung pertumbuhan tumbuhan yang ada dilokasi serta kehidupan tumbuhan paku yang mendominasi. JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 829 Keanekaragaman jenis tumbuhan berkhasiat obat yang ditemukan pada lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. terlampir, tumbuhan-tumbuhan tersebut dapat mengobati berbagai macam penyakit. seperti tumbuhan langsat Lansium domesticum. Menurut Noorcahyati 2012 langsat Lansium domesticum memiliki khasiat untuk mengobati sakit perut dan diare dengan cara meminum rebusan kulit bagian batangnya. Selain untuk mengobati sakit perut, rebusan kulit langsat yang memiliki rasa pahit juga digunakan untuk mengobati malaria. Pada bagian biji digunakan untuk obat cacing dengan cara membuat serbuk yang kemudian diseduh dengan air panas dan disaring untuk diminum. Jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat yang ditemukan pada lokasi penelitian didokumentasikan dengan cara pengambilan sampel setiap tumbuhan. Hasil dokumentasi disajikan pada Gambar 2. Sementara untuk mengukur banyaknya jenis dan jumlah individu setiap tingkat vegetasi, yang ditemukan pada masing-masing tingkat pertumbuhan serta jumlah individu dan persentase jenis dari seluruh jenis disajikan pada Tabel 3. Hasil data menunjukan bahwa keanekaragaman jenis tumbuhan berkhasiat obat dalam hutan kampus Universitas Tanjungpura beranekaragam. Tabel 3. Rekapitulasi Jumlah Jenis Dan Individu Setiap Tingkatan Vegetasi Tumbuhan Obat Recapitulation Of The Species And Individuals Each Level Of Medicinal Plant Vegetation Data tumbuhan tingkat semai adalah yang terbanyak yaitu 19 jenis dengan total individu 212 54,7%. Pada tingkat pohon memiliki 16 jenis dengan total individu 98 25,9%. Tingkat tiang memiliki 11 jenis dengan total individu 49 10,8%, sedangkan tingkat pancang adalah yang terendah yaitu 9 jenis dengan total individu 36 8,37%. Hal ini menunjukan bahwa masih tersedianya permudaan dalam jumlah yang mencukupi. Keberadaan anakan spesies pohon dalam hutan akan mencerminkan kemampuan hutan untuk beregenerasi, sedangkan banyaknya spesies pohon akan mencerminkan potensi plasma nutfah dalam kawasan hutan. Berjalan atau tidaknya proses regenerasi tegakan hutan dicerminkan oleh kondisi anakan pohon yang ada dalam kawasan hutan Indriyanto, 2010. B. Nilai Perhitungan Berdasarkan Indeks Nilai Penting INP digunakan untuk menetapkan dominasi suatu jenis terhadap jenis JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 830 lainnya atau dengan kata lain nilai penting menggambarkan kedudukan ekologis suatu jenis dalam komunitas. Jumlah jenis dalam hutan UNTAN adalah kecil yaitu 29 jenis dibandingkan dengan penelitian Nursanti et al. 2018 di Areal Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi HKMS yaitu 74 jenis tumbuhan berkhasiat obat. Hal ini karena HKMS memiliki luasan 11 hektar dan jumlah petak yang dianalisis sebanyak 50 petak sehingga tumbuhan obat yang ditemukan lebih banyak. INP 5 tertinggi disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Lima Nilai INP Tertinggi di Masing-masing Lokasi Penelitian The Five Highest INP Values At Each Study Site Tingkat pertumbuhan Hutan Sekunder Arboretum Hutan Sekunder FK Jenis INP Jenis INP Semai dan tumbuhan 1. Simpur 27,93 1. Paku Uban 70,89 Bawah 2. Bintangur 23,89 2. Sirih Hutan 43,39 3. Cempedak 20,69 3. Karet 24,08 4. Paku Uban 19,69 4. Ara Sunsang 18,31 5. Pakis 18,08 5. Pakis 15,89 Pancang 1. Jampang 84,87 1. Engkala 98,92 44,76 2. Karet 98,18 3. Jirak 43,61 3. Jampang 54,50 4. Saroi-saroi 24,55 4. Medang 48,39 5. Durian 22,18 - - Tiang 1. Jampang 98,81 1. Karet 134,21 2. Bintangur 33,79 2. Engkala 75,71 3. Mahang 32,75 3. Medang 56,58 4. Medang 28,63 4. Petai Belalang 33,49 5. T. Terendak * 21,16 - - Pohon 1. Mahang 72,62 1. Engkala 83,42 2. Akasia 47,23 2. Mahang 62,88 Jantung * 37,95 3. Karet 38,53 33,36 4. Medang 30,01 5. T. Terendak * 26,32 5. Rambutan 22,17 Keterangan * Tidak Berkhasiat Obat Berdasarkan 4 INP tertinggi dari beberapa jenis tumbuhan untuk setiap tingkat pertumbuhan dalam hutan UNTAN, di dominasi oleh tumbuhan berkhasiat obat. Setiap tingkat pertumbuhan tumbuhan berkhasiat obat dalam Hutan Sekunder Arboretum paling mendominasi semai dan tumbuhan bawah yaitu simpur Dillenia suffruticosa, pada tingkat pancang dan tiang yaitu jampang Melicope lunu-ankenda, pada tingkat pohon mahang Macaranga triloba, sedangkan pada dalam Hutan Sekunder Fakultas Kehutanan pada tingkat semai dan tumbuhan bawah yaitu paku uban Nephrolepis biserrata, tingkat pancang dan pohon yaitu engkala Litsea garciae, pada tingkat tiang karet Hevea brasiliensis.Hal ini membuktikan bahwa dalam hutan UNTAN masih banyak terdapat tumbuhan berkhasiat obat yang bisa dimanfaatkan dan dijaga kelestariannya. Indeks Nilai Penting INP tertinggi disebabkan karena tumbuhan obat JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 831 mampu bersaing dalam suatu daerah tertentu, mempunyai toleransi yang tinggi dan cocok dalam habitatnya dibandingkan dengan jenis lain. Menurut Indriyanto 2010 menyatakan bahwa dalam masyarakat hutan terjadi persaingan antar individu dari suatu jenis atau berbagai jenis karena mempunyai kebutuhan yang sama misalnya dalam hal mendapatkan hara, mineral, air, cahaya dan ruang. C. Tingkat Keanekaragaman jenis π―ο₯ tumbuhan Berkhasiat Obat, Dominansi C, Dan Kelimpahan e Di Kawasan Kampus UNTAN Berdasarkan hasil perhitungan indeks keanekaragaman jenis tumbuhan berkhasiat obat dalam hutan secara keseluruhan di kampus UNTAN dari semua tingkat pertumbuhan berkisar 1,45 sampai 1,83. Nilai keanekaragaman jenis tumbuhan berkhasiat obat tergolong sedang 1 pancang > tiang > pohon, sehingga proses regenerasi dapat berlangsung karena tersedia permudaan dalam jumlah yang mencukupi. Kondisi ini menunjukan bahwa keanekaragaman jenis setiap tingkat pertumbuhan tergolong stabil dengan 1< Hβ < 3, sehingga tegakan hutan UNTAN dapat melakukan proses regenerasi selanjutnya. Gambar 3. Kurva Kerapatan Perhektar hectare dencity curve JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 834 KESIMPULAN 1. Keanekaragaman tumbuhan berkhasiat obat di dalam Hutan Sekunder Arboretum semai π»ο₯ = 1,031, pancang π»ο₯= 0,886, tiang π»ο₯= 0,1901, pohon π»ο₯= 0,971, . Shannon βWiener π»ο₯ kriteria nilai indeks keanekaragamannya pada tingkat semai termasuk kategori sedang dan tingkat pancang hingga pohon termasuk kategori rendah, sedangkan dalam Hutan Sekunder Fakultas Kehutanan pada tingkat semai π»ο₯ = 0,793, pancang π»ο₯ = 0,580, tiang π»ο₯ = 0,550, pohon π»ο₯ = 0,863, termasuk kategori rendah. 2. Berdasarkan hasil penelitian jumlah jenis tumbuhan berkhasiat obat di Universitas Tanjungpura terdapat 29 jenis tanaman obat dengan 358 individu dari tingkat semai hingga pohon. 3. Kerapatan /Ha dalam Hutan Sekunder Arboretum dan Hutan Sekunder Fakultas Kehutanan menunjukan J terbalik yang artinya keadaan hutan berada dalam kondisi normal atau seimbang. Kondisi ini menunjukan bahwa keanekaragaman jenis setiap tingkat pertumbuhan tergolong stabil dengan 1β€ Hββ€ 3, sehingga tegakan hutan UNTAN dapat melakukan proses regenerasi. SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai cara regenerasi atau cara perbanyakan jenis tumbuhan obat tradisional yang ada, sehingga keberadaannya khususnya di kawasan Universitas Tanjungpura dapat dipertahankan dan dilestarikan. 2. Jenis-jenis tumbuhan yang berfungsi sebagai obat sebaiknya dibudidayakan agar pengambilannya lebih mudah didapatkan. DAFTAR PUSTAKA Albertus, Dewantara, I., Herawatiningsih, R. 2015. Jenis Dan Potensi Tumbuhan Obat Pada Kawasan Hutan Adat Gunung Semarong Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau. Jurnal Hutan Lestari 33 445-446. Aminah, S., Wardenaar, E., Muflihati. 2016. Tumbuhan Obat Yang Dimanfaatkan Oleh Battra Di Desa Sejahtera Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Jurnal hutan Lestari 43 299 β 305. Ason, Y., Diba, F., Anwari, M. S. 2018. Identifikasi Jenis Tumbuhan Bawah yang Berkhasiat Obat di Kawasan Arboretum Sylva Universitas tanjungpura. Jurnal Tengkawang 81 6-17. Dendang, B., Handayani, W. 2015. Struktur dan komposisi tegakan hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Jawa Barat, Proseding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversity Indonesia. 14 691-695. Desyanaputri. 2016. 11 Manfaat Pohon Akasia Bagi Lingkungan dan Kesehatan, Diakses pada tanggal 25 November 2019. Efremila, Wardenaar, E., Sisillia, L. 2015. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Suku Dayak di Desa Kayu Tanam Mandor Kabupaten Landak. Fakultas Kehutanan. JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 835 Universitas Tanjungpura. 32 234-246. Gunadi, D., Oramahi, H. A., Tavita, G. E. 2017. Studi Tumbuhan Obat Pada Etnis Dayak Di Desa Gerantung Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang Fakultas Kehutanan. Universitas Tanjungpura. 52 425-436. Handayani, T. 2013, Khasiat Ampuh Akar-Batang-Daun. Penerbit Infra Pustaka. Harahap, B., Dewantara, I., Manurung, 2015. Keanekaragaman Jenis dan Potensi Tegakan Pada kawasan Hutan Lindung Gunung Raya Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Jurnal hutan Lestari 31 117-123. Hidayat, D., Hardiansyah, G. 2012. Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan IUPHHK PT, Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang. 82 61-68. Idris, Ibrahim, N., Nugrahani, 2018. Studi Tanaman Berkhasiat Obat Suku Mori Di Kecamatan Petasia, Petasia Barat, Dan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah. Biocelebes. Universitas Tadulako, Palu. 121. Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta, Penerbit PT Bumi Aksara. Indriyanto. 2010. Ekologi Hutan. Penerbit Bumi Aksara Jakarta. Iβismi, B., Herawatiningsih, R., Muflihati. 2018. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Di Sekitar Areal Alam Lestari Di Kabupaten Mempawah. Fakultas Kehutanan. Universitas Tanjungpura. 61 16-24. Karmilasanti, Supartini. 2011. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat Dan Pemanfaatannya Di Kawasan Tane' Olen Desa Setulang Malinau, Kalimantan Timur, Balai Besar Penelitian Dipterokarpa. Samarinda. 51. Karyati, Adhi, M. A. 2018. Jenis-jenis Tumbuhan Bawah di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Mulawarman University Press. Samarinda. Kusmana, C. 2017. Metode survey dan Interpretasi Data Vegetasi. Bogor. Institut Pertanian Bogor Press. Leonardo, Usman, F. H., Yusro, F. 2013. Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Sekabuk Kecamatan Sadaniang Kabupaten Pontianak. Jurnal Hutan Lestari 11. Mardiana, L. 2012. Daun Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta. Penebar Swadaya. Mursito, B., Prihmantoro. 2011. Tanaman Hias Berkhasiat Obat. Jakarta. Penebar Swadaya. Mustayyib, R. A., Yoza, D., Arlita T. 2017. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Oleh Masyarakat Sekitar Hutan Lindung Sentajo Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. Jurnal Online Mahasiswa 42. Mustika, M., Herawatiningsih, R., Latifah S. 2014. Keanekaragaman Tumbuhan Obat Dalam Kawasan Hutan Sekunder Areal Iuphhk Pt, Kalimantan Satya Kencana Kabupaten Melawi. Jurnal Hutan Lestari 22. Nogroho, I. A. 2010. Lokakarya Nasional Tumbuhan Obat Indonesia, Apforgen News Letter Edisi 2 Tahun 2010. http/// www. JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 836 Diakses tanggal 13 Februari 2020. Noorcahyati. 2012. Tumbuhan Berkhasiat Obat Etnis Asli Kalimantan. Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam. Kalimantan Timur. Nuraini, D. N. 2011. Aneka Manfaat Biji-bijin. Yogyakarta Penerbit Gava Media. Nursanti, Novriyanti, Wulan, C. 2018. Ragam Jenis Tumbuhan Obat Potensial di Area Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi. Media Konservasi. 232 169-177. Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Terjemahan Tjahjono Samingan. Edisi Ketiga. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press. Sari, A., Linda, R., Lovadi, I. 2015. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Dayak Jangkang Tanjung Di Desa Ribau Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau. Jurnal Protobiont 42 1-8. Satria, W. P. 2016. 68 Buah Ajaib Penangkal Penyakit. Yogyakarta Penerbit Katahati. Suwardi, A. B. 2013. Komposisi jenis dan cadangan karbon di hutan tropis dataran rendah Ulu Gandut Sumatera Barat. Berita Biologi 122 168β176. Waluyo, E. A., Asmaliyah, Suryanto. 2015. Pengetahuan lokal masyarakat suku daya dan suku saling, sumatera selatan dalam pengobatan penyakit degenerative dan metabolik berbasis tumbuhan. Balai Penelitian Kehutanan Palembang dan Teknologi Konservasi Sumberdaya Alam Samboja. Prosiding Seminar Hasil Penelitian. JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 837 Lampiran 1 Tabel 2. Bagian dan Kegunaan Tumbuhan Berkhasiat Obat The Partsand Uses Of Medicinal Plants Mencegah hipertensi Desyanaputri, 2016. Batuk, luka, kejang otot Karyati, 2018. Asam urat, sakit perut Waluyo et al, 2015. Keputihan, rematik, kudis Hidayat et al, 2012. Rematik, luka, asam urat Idris et a, 2018. Hipertensi, diabetes, peradangan, demam, malaria, dan bisul Mustika et al, 2014, Leonardo et al, 2013. asam urat, kolestrol tinggi, diabetes, diare, hipertensi, panas dalam, sariawan, diare, batuk dan mencegah kanker Gunadi et al, 2017. Kulit buah, daun dan kulit batang Menurunkan kadar kolestrol, darah tinggi, pengobatan pasca melahirkan Aminah et al, 2016, Noorcahyati, 2012. Luka memar, bengkak pipi Karmilasanti et al, 2011. Luka terbuka, flu Ristoja, 2015. Keputihan Mustayyib et al, 2017. Penawar racun, liver Sari et al, 2015. Luka, malaria, asam urat Hidayat et al, 2012, Noorcahyati, 2012. Obat cacingan, diare, diabetes, maag Noorcahyati, 2012, Nuraini, 2011. Sakit perut Albertus et al, 2015. Patah tulang, penawar racun, sakit kepala Aminah et al, 2016, Karmilasanti et al, 2011. Malaria, diabetes, mencegah kanker Aminah et al, 2016. Sakit pinggang, penyakit kulit Hidayat et al, 2012, Gunadi et al, 2017. Anemia, meningkatkan ASI Gunadi et al, 2017, Noorcahyati, 2012. Luka memar, koreng, cacingan, kualitas ASI Gunadi et al, 2017, Iβismi et al, 2018. Pembersih darah setelah melahirkan Aminah et al, 2016. Maag, pelancar darah Aminah et al, 2016. Kulit batang, getah, daun Sakit gigi, malaria, darah tinggi, diabetes, demam dan borok Noorcahyati, 2012, Handayani, 2013. Menjaga pencernaan, dehidrasi, mencegah kanker Mustika, 2014. Demam, sariawan, diare, diabetes Satria, 2016. Sariawan, batuk, amandel, radang tenggorokan Mursito, 2011. Menurunkan kolestrol Mustika, 2014. Malaria, berak darah, melancarkan ASI Hidayat et al, 2012, Gunadi et al, 2017. Batuk, asma, sariawan, radang mulut, sakit gigi, keputihan, gatal-gatal, koreng, luka, jerawat, alergi/biduran Ason et al, 2018, Efremila et al, 2015. JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 838 Lampiran 2 JENIS TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT DALAM KAWASAN HUTAN DI KAMPUS UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK The Diversity Of Medical Plants In The Forest Area Of Universitas Tanjungpura Pontianak JURNAL HUTAN LESTARI 2020 Vol. 8 4 825 β 839 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this lowland forest is one type of forest ecosystem that dominated most of Sumatra areal and retained carbon terrestrial within. Tropical lowland forest has the highest risk of damage than other forest types. The aimed of study is to determine species composition and carbon stock in tropical lowland forest, Ulu Gadut, West Sumatra. This study was conducted on June to October 2012 at 1 ha Pinang-Pinang permanent plot. Tree biomass was measured by using the non destructive sampling method. All trees with stem diameter at breast height dbh β₯ 8 cm were measured diameter and were recorded the species of trees. As much as 852 individuals of trees, which were consisting of 45 families and 155 species with DBH β₯ 8 cm were found in Pinang-Pinang permanent plot. Nephelium juglandifolium Blume, Swintonia schwenckii T. & B. Kurz, Syzygium sp., Microcos florida Miq. Burret, Palaquium sp., Cleistanthus glandulosus Jabl., Hopea dryobalanoides Miq., Mastixia trichotoma Blume, Calophyllum soulattri Burm. f. and Shorea maxiwelliana King were dominant based on Importance Value Index IVI. Trees biomass and carbon stock in the study site are around ton ha-1 and ton C ha-1 respectively. ABSTRAK Hutan tropis dataran rendah merupakan salah satu tipe ekosistem hutan yang mendominasi sebagian besar wilayah daratan di Sumatera dan menyimpan sebagian besar karbon daratan. Hutan tropis dataran rendah memiliki resiko kerusakan paling tinggi dibandingkan dengan jenis hutan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan cadangan karbon di hutan tropis dataran rendah, Ulu Gadut, Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2012 di petak ukur permanen Pinang-Pinang dengan luas 1 ha. Pengukuran biomasa pohon dilakukan dengan metode tanpa penebangan. Seluruh pohon dengan DBH β₯ 8 cm di ukur diameternya dan dicatat nama jenisnya. Sebanyak 852 individu yang terdiri dari 45 famili dan 155 jenis dengan DBH β₯ 8 cm telah ditemukan di petak ukur permanen Pinang-Pinang. Nephelium juglandifolium Blume, Swintonia schwenckii T. & B. Kurz, Syzygium sp., Microcos florida Miq. Burret, Palaquium sp., Cleistanthus glandulosus Jabl., Hopea dryobalanoides Miq., Mastixia trichotoma Blume, Calophyllum soulattri Burm. f. dan Shorea maxiwelliana King merupakan spesies dominan berdasarkan Indeks Nilai Penting INP. Biomasa pohon dan cadangan karbon di lokasi penelitian berturut-turut sebesar 482,75 ton ha-1 dan 241,38 ton C ha-1 .Studi Tumbuhan Obat Pada Etnis Dayak Di Desa Gerantung Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang Fakultas KehutananD GunadiH A OramahiG E TavitaGunadi, D., Oramahi, H. A., Tavita, G. E. 2017. Studi Tumbuhan Obat Pada Etnis Dayak Di Desa Gerantung Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang Fakultas Kehutanan. Universitas Tanjungpura. 52 Ampuh Akar-Batang-DaunT HandayaniHandayani, T. 2013, Khasiat Ampuh Akar-Batang-Daun. Penerbit Infra Jenis dan Potensi Tegakan Pada kawasan Hutan Lindung Gunung Raya Kabupaten Ketapang Kalimantan BaratB HarahapI DewantaraT F ManurungHarahap, B., Dewantara, I., Manurung, 2015. Keanekaragaman Jenis dan Potensi Tegakan Pada kawasan Hutan Lindung Gunung Raya Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Jurnal hutan Lestari 31 Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan IUPHHK PT, Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten SintangD HidayatG HardiansyahHidayat, D., Hardiansyah, G. 2012. Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan IUPHHK PT, Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang. 82 IdrisN NugrahaniIdris, Ibrahim, N., Nugrahani, 2018. Studi Tanaman Berkhasiat Obat Suku Mori Di Kecamatan Petasia, Petasia Barat, Dan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah. Biocelebes. Universitas Tadulako, Palu. 121.B I'ismiR HerawatiningsihMuflihatiI'ismi, B., Herawatiningsih, R., Muflihati. 2018. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Di Sekitar Areal Alam Lestari Di Kabupaten Mempawah. Fakultas Kehutanan. Universitas Tanjungpura. 61 Tumbuhan Bawah di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas MulawarmanAdhi KaryatiKaryati, Adhi, M. A. 2018. Jenis-jenis Tumbuhan Bawah di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Sekabuk Kecamatan Sadaniang Kabupaten PontianakUsman LeonardoF H YusroLeonardo, Usman, F. H., Yusro, F. 2013. Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Sekabuk Kecamatan Sadaniang Kabupaten Pontianak. Jurnal Hutan Lestari 11.Daun Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta. Penebar SwadayaL MardianaMardiana, L. 2012. Daun Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta. Penebar Swadaya. Mursito, B., Prihmantoro. 2011. Tanaman Hias Berkhasiat Obat. Jakarta. Penebar Swadaya.